5 Jenis Pemeriksaan Motor Starter Mobil, Sangat Mudah Dilakukan Sendiri!!
Ternyata Ini 5 Cara Mudah Memeriksa Kondisi Motor Starter Mobil, Kalian Harus Tahu!!,-Untuk menghidupkan awal kendaraan dibutuhkan komponen sebagai penggerak mula mesin mobil yang berfungsi untuk memutarkan poros engkol sehingga mesin mobil hidup. Komponen tambahan atau sistem tambahan inilah yang disebut sebagai sistem starter.
Secara garis besar sistem starter berdasarkan cara pengoprasiannya dibedakan menjadi dua tipe pada umumnya, yaitu manual starter dan electric starter.
Pemeriksaan Motor Starter
Pada kendaraan mobil kebanyakan saat ini hanya memakai starter tipe elektrik. Pada komponen motor starter elektrik terdapat beberapa komponen yang terdiri dari yoke and pole, kumparan medan (field coil), armature, pinion gear, magnetic switch, brush, tuas pendorong, armature brake, kopling geser dan lain sebagainya.
Agar motor starter dapat bekerja dengan baik maka pemeriksaan kondisi motor starter perlu untuk dilakukan sesuai dengan prosedurnya.
Jenis-Jenis Pengujian Motor Starter
Pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan pada motor starter antara lain sebagai berikut:
A. PIC Test /Pull In Coil Test
Pertama-tama lepas mur pada terminal C motor starter dan lepas kabel yang menempel pada terminal C tersebut, kemudian hubungkan magnetic switch dengan baterai seperti pada gambar di bawah ini :
Gb. Pull In Coil Test |
Bagian negatif baterai dihubungkan dengan body motor starter dan baut terminal C. Bagian positid baterai dihubungkan ke terminal 50 motor starter. Jika pinion bergerak ke arah luar maka hal ini berarti pull in coil masih dalam keadaan baik, jika tidak bergerak keluar maka pull in coil kemungkinan rusak.
B. HIC Test/ hold in coil Test
Gb. Hold In Coil Test |
Dilakukan dengan melanjutkan langkah pemeriksaan PIC test dengan cara melepas salah satu kabel dari negatif baterai yaitu kabel yang menuju ke terminal C motor starter. Saat kabel ini dilepas maka pinion harus tetap keluar pada posisi semula, jika pinion kebali masuk setelah kabel pada terminal C dilepas maka kemungkinan hold in coil rusak.
C. Pemeriksaan kembalinya plunger/pinion
Gb. Pemeriksaan kembalinya plunger motor starter |
Masih dalam rangkaian pemeriksaan HIC test diatas, dilanjutkan dengan melepas kabel dari negatif baterai yang satu lagi yaitu kabel yang menuju ke body motor starter. Saat kabel tersebut dilepas maka pinion harus segara kembali ke posisi semula (masuk), jika tidak kembali berarti pegas pada plunyer motor starter sudah lemah.
D. Pengetesan motor starter tanpa beban
Gg. pengetesan motor starter tanpa beban |
Pastikan kabel motor starter yang dilepas pada saat pemeriksaan PIC diatas dipasang kembali ke terminal C motor starter,kemudian hubungkan terminal-terminal motor starter dengan baterai seperti pada gambar berikut ini:
Kabel positif baterai dihubungkan ke terminal positif ampere meter kemudian terminal out ampere meter dihubungkan ke terminal 30 motor starter (amper meyer dihubungkan secara seri dari baterai ke terminal 30 motor starter). Dilanjutkan terminal negatif baterai dihubungkan ke body motor starter, kemudian hubungkan terminal 30 motor starter menggunakan kabel kecil menuju terminal 50 motor starter (motor starter berputar). Jika motor starter berputar dengan halus dengan pinion bergerak keluar serta arus yang digunakan kecil (kurang dari spesifikasi) berarti motor starter dalam keadaan baik. Spesifikasi arus 0,6 kw kurang dari 55 Ampere pada 11 Volt atau 0,8 kw kurang dari 50 Ampere pada 11 Volt. Jika hasil sebaliknya maka kemungkinan terdapat komponen motor starter yang rusak.
Jenis Pemeriksaan Komponen Motor Starter
1. Pemeriksaan Komutator
- Pemeriksaan kebersihan dari komutator, jika kotor bersihkan dengan amplas ukuran halus.
- Run Out, jika keolengan melebihi 0,05 mm ratakan dengan mesin bubut.
Gb. Pemeriksaan Run Out Komutator |
- Kedalaman alur, jika kedalaman alur kurang dari 0,2 mm perbaiki dengan mata gergaji.
Gg. Pengukuran kedalaman alur komutator |
2. Pemeriksaan Armature coil
- Kontinuitas kumparan, kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
Gb. Pemeriksaan kontinuitas antar segmen armature coil |
- Ground test, kondisi baik bila tidak ada kontinuitas
Gb. Pemeriksaan Hubungan segmen dengan ground |
3. Pemeriksaan Field coil
- Periksa kontinuitas sirkuit field coil, kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
Gb. Pemeriksaan brush |
- Ground test, baik bila tidak ada kontinuitas
Gb.pemeriksaan brush dengan bodi field coil |
4. Pemeriksaan Sikat atau brush Motor Starter
Bila panjang sikat kurang dari 8,0 mm maka sikat harus diganti
Gb. Pemeriksaan panjang brush |
5. Pemeriksaan Brush Holder
Pastikan pemegang sikat (+) dengan (-) tidak ada kontinuitas.
Gb. Pemeriksaan bruah holder |
6. Pemeriksaan Kopling Satu Arah Motor Starter
Kondisi overrunning clutch atau kopling satu arah yang baik yaitu jika pinion gear diputar searah jaruk jam maka pinion gear harus dapat berputar dan jika pinion gear diputar berlawanan arah jarum jam maka pinion gear harus tidak dapat berputar.
Gb. Pemeriksaan overruning clutch |
Demikian ulasan kami tentang cara pemeriksaan motor starter pada mobil, semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga artikel pilihan kami beriku ini.