Perbedaan Bensin Dan Solar, Ini Syarat Bensin Dan Solar Yang Baik!!
Perbedaan Bensin Dan Solar, Ini Syarat Utama Yang Harus Dimiliki Bensin Dan Solar Yang Baik,- Perlu Sobat Otomotif ketahui bahwasannya Bensin dan Solar Berasal Dari Tempat Yang Sama yaitu beradal dari crude oil atau minyak mentah. Hanya saja, minyak mentah yang diambil langsung dari perut bumi ini mengandung banyak sekali susunan Seperti bensin, solar, minyak tanah, bensol, serta beberapa mineral dan aspal.
Gb. Perbedaan Bensin Dan Solar |
Perbedaan Solar dan Bensin
Pada ulasan kali ini kami akan membahas perbedaan antara kedua bahan bakar tersebut yaitu bensin dan solar. Langsung saja simak ulasannya sampai habis.
Bahan Bakar Bensin
Gb. Bahan Bakar Bensin |
Sifat Utama Bahan Bakar Bensin
Berikut ini beberap sifat utama yang dimiliki oleh bahan bakar bensin ini, diantaranya:
- Bensin Mudah menguap pada suhu atau temperatur normal
- Bahan bakar ini Memiliki berat jenis yang rendah( berkisar antara 0,6 sampai 0,78)
- Bahan bakar bensin Memiliki titik nyala yang rendah (berkisar antara -10 derajat celcius sampai -15 derajat celcius)
- Pada saat terjadi pembakaran bensin Hanya Sedikit meninggalkan carbon.
- Bensin memiliki sifat dapat melarutkan oli dan karet
- Bensin Tidak berwarna dan tidak berbau
- Menghasilkan jumlah kalor atau panas yang besar (berkisar antara 9.500 kcal/kg sampai 10.500 kcal/kg)
Syarat-Syarat Bahan Bakar Bensin Yang Baik
Bahan bakar Bensin yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan.berikut ini beberapa persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya:
- Bensin Harus Mudah terbakar
- Bensin Mudah menguap
- Harus Bersifat anti knocking
- Harus memiliki sifat Tidak beroksidasi dan memiliki sifat sebagai pembersih
- Tidak mengandung bahan yang berbahaya
- Mudah disimpan dan diangkut dengan aman
- Memiliki Nilai angka oktan yang sesuai
Angka oktan pada bensin menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin tersebut terbakar dengan sendirinya atau secara spontan.
Bensin yang memiliki nilai angka oktan yang tinggi, maka akan semakin tahan terhadap knocking dibandingkan dengan bakar bensin yang memiliki nilai angka oktan yang rendah. Tentunya penggunaan angka oktan bensin selalu disesuaikan dengan karakteristik mesin dan rasio kompresinya.
Dengan kata lain, bahan bakar yang memiliki angka oktan yang tinggi maka bahan bakar tersebut mampu menahan angka kompresi yang tinggi sehingga pada mesin bensin yang memiliki angka kompresi yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi pula.
Bahan Bakar Solar
Gb. Bahan Bakar Solar |
Sifat-Sifat Utama Bahan Bakar Solar
Berikut ini beberapa sifat utama yang dimiliki oleh bajan bakar solar:- Tidak memiliki warna atau minyak solar dapat berwarna kuning mudan dan memiliki bau.
- Tidak mudah untuk menguap (pada temperatur yang normal, minyak solar tidak menguap).
- Memiliki titik nyala atau temperatur minimal mulai terbakar pada suhu 40o C – 100oC. Dibandingkan dengan bahan bakar bensin, minyak solar memiliki titik nyala yang lebih tinggi karena bensin hanya memiliki titik nyala sekitar 10o C – 15o C.
- Memiliki temperatur nyala atau flash point (temperatur menyala sendiri tanpa adanya percikkan api) yaitu 350o C. Dibandingkan dengan bahan bakar bensin, minyak solar memiliki flash point yang lebih rendah karena bensin memiliki flash point sekitar 380oC.
- Memiliki berat jenis sekitar 0,82 sampai 0,86.
- Tenaga panas atau nilai kalori yang dapat dihasilkan adalah 10.500 kcal/kg.
- Memiliki kadar sulfur yang lebih banyak dibandingkan dengan bahan bakar bensin.
Syarat-Syarat Bahan Bakar Solar Yang Baik
Bahan bakar solar yang digunakan sebagai bahan bakar pada motor diesel harus memenuhi beberapa syarat antara lain sebagai berik terbakar.
- Tidak mudah mengalami pembekuan pada suhu yang dingin.
- Memiliki titik nyala yang baik sehingga Memiliki sifat anti knocking dan membuat mesin bekerja dengan lembut.
- Solar harus memiliki kekentalan yang memadai agar dapat disemprotkan oleh ejector di dalam mesin.
- Tetap stabil atau tidak mengalami perubahan struktur, bentuk dan warna dalam proses penyimpanan.
- Memiliki kandungan sulfur sekecil mungkin, agar tidak berdampak buruk bagi mesin kendaraan serta tidak menimbulkan polusi.
Angka cetana (setana) atau cetane number merupakan ukuran kualitas dari bahan bakar solar selama terjadinya kompresi. angka cetana terdapat pada bahan bakar solar yang digunakan sebagai bahan bakar pada motor diesel.
Angka cetane sama halnya dengan angka oktan pada bahan bakar bensin yaitu angka cetana menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menahan terjadinya knocking.
Angka cetana juga menunjukkan sebagai ukuran keterlambatan pembakaran (pembakaran tertunda) pada bahan bakar, yaitu periode dari awal bahan bakar diinjeksikan sampai bahan bakar bercampur secara homogen dengan udara yang sudah dikompresikan.
Pada bahan bakar solar yang memiliki nilai cetana yang lebih tinggi maka periode pembakaran tertunda akan semakin pendek. Sehingga jika angka cetana semakin tinggi maka bahan bakar akan semakin mudah terbakar dengan nilai kompresi yang tinggi.
Knocking pada mesin diesel terjadi ketika periode pembakaran tertunda semakin panjang sehingga bahan bakar akan sukar untuk terbakar karena campuran antara bahan bakar dan udara kurang homogen, dengan demikian akan menimbulkan knocking pada mesin dan bahkan mesin terkadang susah untuk dihidupkan jika tekanan kompresi mesin tinggi namun angka cetana nya terlalu rendah.
Oleh sebab itu jika anda menggunakan kendaraan dengan motor diesel yang memiliki nilai perbandingan kompresi yang tinggi maka gunakanlah bahan bakar solar yang memiliki nilai cetana yang tinggi pula.
Demikian ulasan kami tentang Perbedaan Bensin Dan Solar, Ini Syarat Utama Yang Harus Dimiliki Bensin Dan Solar Yang Baik, semoga dapat menambah wawasan kita semua. Jangan lupa kunjungi juga artikel menarik kami berikut ini.