Komponen Dan Cara Kerja Rem Angin Pada Truk Dan Bus
Komponen dan cara kerja sistem rem angin pada truk dan bus,- Mekanisme pengereman pada bus dan truk, tentunya berbeda dengan mobil konvensional seperti sedan, SUV, maupun MPV.
Perangkat pengereman yang digunakan mesti disesuaikan dengan dimensi dan bobot bus yang besar. Rem bus tentunya tak mungkin hanya mengandalkan booster seperti yang digunakan pada mobil berukuran kecil dan sedang.
Rem pada bus adalah rem tromol yang kinerjanya dibantu oleh sistem hidrolik yang digerakkan oleh tekanan angin. Karena itu jenis rem ini juga dikenal sebagai rem angin (air brake).
Gb. Air brake system |
Jenis-Jenis Rem Angin
1. Combine air brake
Sistem ini menggunakan tenaga hidraulis untuk menekan kampas rem, tapi terdapat tenaga angin yang menekan hidaulis itu.
2. Full air brake
Pada FAB rem tidak lagi menyertakan komponen hidaulik pada pengoperasiannya. Sistem ini langsung menggunakan udara bertekanan tinggi.
Rem angin dibuat untuk menghasilkan daya pengereman yang tinggi dengan penekanan pedal yang ringan. Pada sistem rem angin pedal ditekan tidak secara langsung menekan brake pad, pedal rem hanya membuka dan menutup brake valve,daya pengereman diperoleh dari angin bertekanan. Sehingga daya pengereman dapat maksimal dengan penekanan pedal yang ringan. Sistem ini cocok diaplikasikan pada mobil berbobot besar seperti truk dan bus.
Keuntungan Rem Angin
1. Daya pengereman yang dihasilkan tinggi
2. Tenaga Penekanan yang dibutuhkan ringan
3. Tidak terdapat kebocoran fluida atau oli rem
4. Tidak ada permasalahan masuk angin pada sistem rem
Kekurangan Rem Angin
1. Sistem ini Lebih Memakan banyak ruang dan tempat
2. Konstruksinya lebih rumit
3. Pemeliharaannya lebih sulit
Secara umum komponen rem angin terdiri dari:
1. Kompressor
Berfungsi untuk menekan udara luar untuk masuk ke tempat penyimpanan yang disebut air tank serta untuk menyediakan udara bertekanan yang digunakan sebagi media pemindah tenaga pengereman dari pengemudi.
Kompressor memanfaatkan tenaga mesin sebagai sumber tenaga untuk memutarnya, Oleh karena itu kompressor dilengkapi dengan sebuah presure regulator yang akan menghentikan kompresi udara saat tekanan maksimal telah dicapai.
2. Air Tank
Udara bertekanan dari kompresor udara akan disimpan di air tank. Udara ini hanya bersifat sementara, karena udara bertekanan ini akan disalurkan ke berbagai sistem yaitu pengereman, horn, dan komponen lainya.
Air tank dilengkapi dengan air dryer yang akan menyaring air dan debu yang terbawa ikut terbawa udara pada saat dikompresikan oleh kompressor. Uap air itu akan dikumpulkan dalam suatu bagian dan air tersebut harus dibuang melalui check valve.
3. Brake Chamber
Brake chamber berfungsi mengubah tenaga angin menjadi gerakan mekanis. Rangkaian ini terdiri dari membran, pegas diafragma, tuas, dan slack adjuster. Kondisi brake chamber sangat mempengaruhi daya pengereman suatu kendaraan.
4. Brake Valve
Brake valve terdiri dari pegas dan serangkaian katup. Brake valve akan membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari air tank ke brake chamber. Brake valve dilengkapi relay valve untuk mengaktifkan rem dengan cepat.
5. Brake Lining
Brake lining atau kampas rem. Umumnya bus dan truk menggunakan sistem rem tromol, sehingga tuas dari brake chamber diteruskan dengan mekanikal untuk menggerakan kampas rem.kanvas rem berfungsi sebagai bidang gesek dengan tromol rem pada saat terjadi proses pengeremen.
6. Air Hose
Air hose atau selang udara berfungsi sebagai saluran untuk mengalirnya udara bertekanan. Selang ini terbuat dari karet sintetis dan logam sehingga kemungkinannya kecil terjadi kebocoran saat distribusi udara.
Baca juga: Fungsi Dan Cara Kerja Rem ABS Pada Mobil
Baca juga: Fungsi Dan Cara Kerja Rem ABS Pada Mobil
Cara Kerja Rem Angin
Pada Saat mesin hidup kompresor akan mengkompresikan udara luar dan menyuplai udara bertekanan tersebut ke air tank sehingga tekanan udara di air tank meningkat,saat tekanan melebihi batas maksimal (± 840 KPa) secara otomatis air tank akan membuang udara dari kompressor tersebut ke atmosfer. Pada saat tekanan udara dibawah 740 KPa, maka kompresor kembali menyuplai udara bertekanan ke air tank, begitulah seterusnya sehingga tekanan dalam air tank stabil pada tekanan kerjanya . Udara dalam air tank mengalir melalui selang-selang udara atau air hose untuk menunjang berbagai sistem. Dalam sistem rem udara mengalir ke selang rem.
Pada saat pedal rem diinjak,maka piston pada mekanisme brake chamber akan mendorong plunger sehingga membuka saluran menuju brake chamber dan menutup release valve. Pada brake chamber, tekanan angin ini diubah menjadi gerakan mekanis,tuas brake chamber akan menekan brake linning sehingga terjadi gesekan antara brake linning dengan drum brake akibatnya kendaraan akan diperlambat putarannya atau bahkan berhenti.
Pada Saat pedal rem dilepas,maka plunger pada mekanisme brake chamber akan terdorong keatas oleh return spring akibatnya brake valve tertutup dan release valve terbuka,sehingga tekanan dari air tank dihentikan dan tekanan didalam brake chamber berbalik ke release valve untuk di buang ke atmosfer,tekanan di dalam brake chamber sama dengan tekanan atmosfer,dengan bantuan return spring tuas brake chamber kembali ke posisi semula akibatnya rem bebas.
Demikian artikel tentang komponen dan cara kerja air brake atau sistem rem angin pada bus atau truk, silahkan kunjungi juga ulasan berikut ini.
Demikian artikel tentang komponen dan cara kerja air brake atau sistem rem angin pada bus atau truk, silahkan kunjungi juga ulasan berikut ini.